Sssttttt…!!! Because, It’s a Secret!!

Published Juni 8, 2014 by Hwang Ri Rin

Because it's a secret

Title : Ssssttt…..!! Because It’s a Secret~~

Author: Hwang Ririn (@Widiaaputrii)

Genre : Romance, comedy

Rating: PG-17

Lenght: One shoot

  • Cast: Byun Baekhyun (Baekhyun EXO)
  • Jung Mingi (OC)
  • And other

Disclaimer : Semua tokoh yang ada di cerita ini adalah milik Tuhan, umma dan appanya… tapi cerita ini benar-benar milik author, author membuatnya benar-benar murni hasil fikiran dan khayalan author jadi author mohon jangan memplagiat cerita ini! bila ada kesamaan jenis cerita mungkin itu hanya kebetulan. maaf bila banyak typo. Okee happy reading guys \(‘.’)/

-Mingi POV-

Apa kalian mengenalku?? Aha! Tentu saja tidak, ya aku yakin kalian tidak mengenalku.. memangnya aku ini siapa? Aku hanya wanita biasa yang tinggal di rumah sederhana bersama kedua orang tuaku dan namdongsaeng.. eitsss tapi ada yang special dariku, aku adalah salah satu trainee industri musik terbesar di Korea Selatan, SM Entertaiment…. aku adalah trainee disana, bagaimana? Hebatkan aku? Aku di trainee memang sudah lumayan lama, hari ini adalah hari dimana tepat dua tahun aku menjadi trainee SM. Biasanya tepat ditanggal aku menjadi trainee aku dan pacarku selalu merayakannya… Pacar?? Haha tentu saja aku memiliki seorang pacar, walaupun orang-orang tidak tahu bahwa aku ini sudah memiliki seorang pacar. Memang tidak ada yang mengetahui hubunganku ini dengan dia, kecuali umma, appa dan namdongsaeng.

 

*tingtong*

Bel rumahku berbunyi aku sudah dapat menebak dia siapa..

“chagiya~~” ucap seseorang diluar saat aku membuka pintu rumahku.

“kajja” ucapku sambil menarik tanggannya untuk masuk kedalam rumah.

“selamat hari ke dua tahun menjadi trainee~~” ucapnya sambil tersenyum melihat ke arahku.

“apa kau yakin tidak ada wartawan yang melihatmu?” kalimat itu tiba-tiba saja terlontar dari mulutku, aku benar-benar takut jika ada wartawan yang melihatnya lalu menyebarkan berita yang memang tidak baik, aku takut karirnya akan hancur.

“Ya! Mengapa kau begitu khawatir hm?” tanyanya begitu enteng.

“babo!” ucapku sambil memukul kepalanya pelan.

“ani~ tidak ada satu wartawanpun yang tahu bahwa aku kesini… jangan khawatir ne” ucapnya sambil tersenyum, membuatku sangat lega dan sangat melt ketika melihatnya tersenyum seperti ini.

“Baekhyun-ah~~ kau sudah sampai?” tiba-tiba umma datang menghampiri kami yang sedang berdiri di depan pintu.

“ah annyeong umma-nim” ucap namjachinguku yang memang sekarang ini adalah seorang idol terkenal yang bernama Byun Baekhyun.

“ya!” tiba-tiba umma memukul kepalaku.

“appo” kesalku karena umma tiba-tiba saja memukul kepalaku.

“bagaimana kau bisa membiarkan seseorang berdiri di depan pintu seperti itu? memangnya kau tidak memiliki kursi di rumah?” ucap umma dengan nada tinggi.

“gwaenchana umma-nim… tadi Mingi sangat khawatir padaku jadi dia belum sempat mengajakku duduk.” Ucap Baekhyun membelaku.

“aish memangnya siapa yang menyuruhmu membelaku?” ucapku seperti tidak suka ia membelaku seperti itu, padahal sebenarnya aku sangat senang.

“aish.. Jung Mingi!” umma pun marah melihat kelakuanku.

“mianhae… aku hanya bercanda…” ucapku lalu menarik Baekhyun untuk duduk di ruang tamu rumah kami.

“apa kau lelah?” tanyaku saat melihat wajahnya terlihat seperti orang yang memang sangat kelelahan.

“ani~~” ucapnya masih saja berbohong padaku.

“baiklah, aku tau kau sedang berbohong… akan kubawakan kau secangkir teh hangat, karena kau tadi kedinginan dijalan kan?” ucapku lalu beranjak ke dapur untuk membawa secangkir teh untuknya.

“ne… gomawo chagi..” ucapnya dengan nada yang terdengar menggelikan.

-Mingi POV end-

 

-Baekhyun POV-

Aku sangat bahagia bisa melihat wajahnya dengan dekat seperti ini. Aku bisa memegang tangannya, aku bisa mencium aroma parfumnya, dan aku juga bisa melihat tingkahnya yang manja juga terkadang acuh padaku. Aku benar-benar sangat merindukannya, untung saja hari ini jadwalku kosong jadi aku bisa merayakan hari dimana ia menjadi trainee. Aku ingat sangat ingat ketika kami di trainee bersama-sama disana namun pada akhirnya aku harus debut terlebih dahulu. Saat kami trainee, kami sering bercanda bersama, bercerita bersama, makan bersama sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menjadi namjachingunya. Aku benar-benar menyukainya disaat pertama aku melihatnya. Tingkahnya yang lucu, pantang menyerah, membuatku benar-benar ingin memilikinya seutuhnya.

“oppa~ kau sedang memikirkan apa? Kalau kau lelah lebih baik kau istirahat saja, aku tidak apa-apa..” ucapnya membuyarkan lamunanku.

“sudah berapa kali aku harus mengatakannya padamu hm? Aku tidak cape, aku malah senang dan bahagia karena akhirnya aku bisa bertemu denganmu kembali..” ucapku mencoba menenangkannya.

“baiklah, kalau begitu kau minum tehnya..” ucapnya sambil memberiku secangkir teh yang ia buat tadi.

“oppa~ apa kau tidak ada jadwal hari ini?” tanyanya sambil melihat ke arahku padahal mataku berkonsentrasi ke tv yang aku tonton. Aku hanya menggelengkan kepalaku menjawab pertanyaannya.

“apa manajer tau kau kesini?” tanyanya lagi sambil melihat ke arahku terus menerus. Aku hanya menganggukan kepalaku untuk menjawab pertanyaannya kali ini.

“apa kau sudah menyampaikan salamku kepada Kyuhyun oppa?” tanyanya pelan. Aku sudah tau ia akan menanyakan hal ini, kalian tau? Tiap aku datang ke rumahnya pertanyaannya selalu sama seperti ini, pertama ia menanyakan jadwalku, lalu manajerku kemudian terakhir titipan salam darinya untuk sunbaeku.

“hah~~” akupun membuang nafasku lalu melihat ke arahnya serius. Terlihat wajahnya yang sangat innocent.

“aku belum sempat menyampaikan salammu.” Ucapku menjawab pertanyaan terakhirnya.

“jinja? Jinjayo?” tanyanya tidak percaya, padahal aku sebenarnya sudah menyampaikan salamnya.

“hm” jawabku singkat.

“aish” ucapnya kesal lalu memindahkan pandangannya sekarang ia tidak melihat ke arahku kembali.

“apa kau marah padaku?” tanyaku, sekarang aku yang terlihat khawatir kalau ia marah.

“ne” ucapnya singkat tanpa melihat ke arahku.

“hm.. baikalah, aku sudah menyampaikan salammu.. dan dia memberiku ini untuk disampaikan padamu” ucapku sambil mengeluarkan foto Kyuhyun hyung lengkap dengan tandatangannya. Mingi pun langsung melihat ke arahku sangat antusias sekali.

“ini untukku? Gomawo chagiya~~” ucapnya lalu membawa foto tersebut.

“mengapa kau begitu senang mendapatkan itu? kau juga memiliki aku yang mulai terkenal, mengapa kau tidak memintaku foto dan tanda tangan?” tanyaku dengan nada yang cemburu. Dia pun melemparkan handphonenya padaku.

“wae?” tanyaku bingung.

“bagaimana mungkin aku meminta fotomu, bahkan disitu sangat banyak fotoku bersamamu…” ucapnya sinis sambil terus melihat foto Kyuhyun hyung. Aku hanya bisa terdiam dan mengiyakan ucapannya.

“kau tidak akan memberiku hadiah karena aku sudah memberimu itu?” tanyaku pelan karena jujur saja aku sangat iri pada Kyuhyun hyung.

“hadiah apa yang kau mau?” tanyanya tanpa melihat ke arahku sama sekali.

“poppo..” ucapku yang pasti akan ia tolak ketika aku meminta hadiah itu.

‘cup’ tiba-tiba ia mencium pipiku. Aku benar-benar kaget, biasanya ia tidak pernah seperti ini. Biasanya aku yang duluan menciumnya, itu pun jika suasananya mendukung, tapi ini? Apa ia benar-benar menciumku?

“chagiya~~ apa kau barusan sadar? Kau menciumku?” tanyaku pelan dan masih tidak percaya.

“memangnya kenapa? Kau kan pacarku” ucapnya sambil tersenyum kali ini ia melihat ke arahku dan tersenyum padaku.

“baiklah, aku tau ini karena aku membawakan hal yang spesial untukmu kan? Arra, arra” ucapku terlihat sangat menyedihkan.

“ani… aku menciummu karena kau pacarku dan kau orang yang ku sayang..” ucapnya yang terdengar seperti berbohong.

“baiklah baiklah, aku sangat tidak percaya” ucapku lalu melanjutkan menonton tv.

-Baekhyun POV end-

 

-Mingi POV-

-ddrrtttt drrrttt-

Handphoneku bergetar di pagi hari seperti ini.

“yeoboseyo~” ucapku saat mengangkat telefonku itu.

“apa kau sudah melihat berita hari ini? Mingi-ya~~ jeongmal mianhae~~” ucap seorang namja yang tidak lain adalah Byun Baekhyun. Aku pun langsung mengecek berita di internet melalui handphoneku, aku hanya terdiam dan tidak tau harus berbuat apa.

“Mingi-ya~~ Mingi-ya~~ yeoboseyo…” terdengar suara Baekhyun memanggilku, tapi aku hanya menutup telefonnya itu.

“nuna~~ nuna~ buka pintu kamarmu..” teriak namdongsaeng sambil menggedor pintu kamarku.

“wae?” tanyaku sambil membuka pintu kamarku.

“apa yang kau lakukan ha? Gara-gara ulahmu, aku tidak bisa keluar untuk pergi bersekolah.” Ucapnya sambil marah-marah.

“apa maksudmu?” tanyaku memang tidak tahu apa maksud dari dia itu.

“lihat saja keluar” ucapnya dengan nada sinis. Akupun pergi beranjak keluar kamarku walaupun keadaanku masih setengah sadar karena baru terbangun dari tidur.

“mwo?” aku sangat terkaget ketika aku melihat keluar rumah dari jendela rumahku.

“bagaimana kau bertanggungjawab dengan semua ini? Mana bisa aku keluar rumah dan pergi bersekolah jika seperti ini.” Ucap namdongsaeng marah-marah padaku.

“jankkaman.. jankkaman” ucapku lalu mengambil handphoneku berusaha menelefon temanku.

“Ririn-ah~ apa kau bisa membantuku?” tanyaku saat seseorang yang ku telefon mengangkat telefonnya. Bagaimana bisa ini semua terjadi? Ah ya, aku harus segera menghubungi Baekhyun.

Your number is calling…………. aish jinja mengapa sekarang telefonnya tidak aktif?? Apa dia tega padaku sampai dia tidak mengaktifkan handphonenya?

“nuna! Bagaiamana ini?” tiba-tiba namdongsaeng memecahkan lamunanku.

“kau tunggu saja sampai Ririn nuna datang oke…” ucapku lalu pergi ke kamar ku.

Apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar panik, apa Baekhyun oppa baik-baik saja? Aigoo~~

“Mingi-ya!” panggil seseorang diluar sana, dia teman yang aku telefon tadi.

“Ririn-ah akhirnya kau datang” ucapku saat membuka pintu kamarku.

“micheoso? Apa yang kau lakukan semalam ha? Kau tau aku sampai harus berdesak-desakan dengan para wartawan didepan untuk masuk ke rumahmu saja” ucap Ririn terlihat sangat marah dan kesal padaku.

“mian jeongmal mianhae~ akan ku jelaskan nanti, sekarang apa kau bisa mengantar adikku keluar rumah?” pintaku pada sahabatku yang satu ini.

“hah~~ baiklah” ucapnya lalu pergi mengantar adikku dengan mobil yang dibawanya.

Dan sekarang aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana keadaan Baekhyun oppa?

**

 

“mwo? Jadi kemarin itu Baekhyun oppa datang kesini? Pantas saja wartawan sangat ramai didepan rumahmu.” Ucap Ririn sangat kaget saat aku menjelaskan kronologi hari kemarin itu.

“aku tidak tau kalau ada paparazi seperti itu.. aku benar-benar khawatir sekarang dengan keberadaan Baekhyun oppa” ucapku yang memang terlihat lemah saat ini.

“apa kau tidak pergi untuk berlatih hari ini?” tanya Ririn yang memang ia tau kalau aku ini adalah seorang trainee.

“aku bingung, bagaimana mungkin aku bisa keluar rumah? Bisa-bisa aku dikejar oleh wartawan-wartawan itu.” ucapku yang memang kesal rumahku dipenuhi oleh wartawan itu.

“kita bertukar tempat saja” ucap Ririn yang membuatku sedikit bingung.

“maksudmu?” tanyaku meminta penjelasan Ririn.

“kau memakai bajuku lalu keluar mungkin wartawan akan mengira kau itu aku, lalu aku mengantarmu sampai depan pintu jadi mereka kira kau sedang mengantar temannya untuk pulang. Bagaimana?” tanyanya meminta persetujuanku.

“oke..” ucapku lalu membuka lemari bajuku dan Ririn memilih baju yang akan ia pakai.

Saat aku berganti pakaian tiba-tiba Ririn berteriak histeris.

“omo.. omo…” ucapnya membuatku kaget lalu menghampirinya.

“wae?” tanyaku penasaran.

“lihat! Pihak SM sudah mengklarifikasi semuanya… mereka bilang bahwa kau adalah salah satu trainee di SM dan kau adalah teman baik Baekhyun saat trainee, tidak ada hubungan yang special diantara mereka” ucap Ririn menjelaskan apa yang membuatnya berteriak histeris seperti tadi.

“jinja?” aku benar-benar kaget dan tidak percaya apa yang Ririn katakan.

“ne… dan mereka bilang bahwa insiden berpegangan tangan itu adalah karena Baekhyun pamit pulang dan akhirnya mereka bersalaman selayaknya sahabat” lanjut Ririn entah mengapa pernyataan itu membuat hatiku benar-benar sakit. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan apa yang telah pihak SM katakan. Aku benar-benar harus pergi ke kantor SM sekarang juga walaupun hal – hal yang tidak di inginkan yang pasti nantinya akan aku dapatkan.

**

Kalian tahu ketika terungkapnya wajahku didepan media? Semua orang dijalan melihat ke arahku, mereka membicarakanku dibelakang, meskipun pihak SM sudah mengklarifikasi tetap saja tatapan orang-orang itu berbeda padaku, rumahkupun menjadi sering mendapatkan kiriman paket, yaaaa paket apalagi selain paket teror untukku. Aku lelah dengan semua ini, aku sangat lelah setiap aku berjalan kemanapun semua orang melihat ke arahku bagaikan aku ini orang yang paling berdosa. Aku benar-benar ingin berteriak pada orang-orang yang setiap hari melihat kepadaku dengan tatapan aneh. Tuhan sampai kapan aku akan mendapatkan perlakuan seperti ini? Apa salah jika aku berpacaran dengan seorang idola?

**

 

Satu bulan berlalu rumor Baekhyun berpacaran pun mereda. Aku sangat syok dengan keadaan tempo hari. Dan saat aku datang ke kantor SM pada saat itu, kalian tahu apa yang mereka katakan? Menyuruhku putus dengan Baekhyun? Mengeluarkan aku dari sana yang sudah menjadi trainee selama 2 tahun? Memarahiku? Memintaku untuk tidak menghubungi Baekhyun lagi? Semua itu…………………..

*tingtong*

Bel rumahku pun berbunyi, aku segera berlari membuka pintu rumahku itu.

“chagiya~~” ucap namja yang bernama Baekhyun itu. Ya, dia masih menjadi namjachinguku, semua yang kukatakan tadi, semuanya itu salah! Hahahaha pihak SM memintaku untuk menjaga Baekhyun, dan meminta kami untuk lebih berhati-hati, jika nanti saatnya tiba mereka akan memberitahukan kepada para wartawan bahwa kami ini resmi menjalin sebuah hubungan. Aku sangat senang karena pihak SM sekarang tidak terlalu mempermasalahkan masalah berpacaran asalkan tidak mengganggu karir.

“apa kau datang dengan aman?” tanyaku saat itu karena aku takut jika ada wartawan yang mengambil gambarnya kembali.

“tenang saja, kali ini aku memastikan benar-benar aman. Umma-nim eodiga? Ucapnya lalu menanyakan keberadaan ummaku.

“umma masih di Busan, dia belum pulang” jawabku sambil pergi ke dapur membawakn minuman untuknya.

“saat terakhir aku datang kesini sampai sekarang ia belum pulang?” tanya nya sedikit heran.

“ne.. sudah satu bulan lebih ia disana.. menemani nae halmeoni yang sedang sakit disana.” Jawabku lalu membawa minuman buatanku untuknya. Lalu akupun duduk disebelahnya.

“lalu kita hanya berdua disini hm?” tanyanya lalu mendekatiku dan melihatiku dengan tatapan yang aneh.

“apa yang akan kau lakukan?” tanyaku yang memang heran dengan ulahnya kali ini.

“melakukan apa yang selayaknya orang pacaran lakukan.” Ucapnya lalu mendekatiku terus, aku pun memundurkan badanku karena dia terus mendekatiku. Tiba-tiba ia menempelkan bibirnya di bibirku. ‘DEG’ jantungku terasa berhenti begitu saja, memang ini bukan yang pertama kalinya tapi ini seperti yang pertama karena setelah kejadian paparazi itu kami tidak mau melakukan hal-hal seperti orang yang berpacaran.

‘ceklek’ tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka itu pasti namdongsaeng yang baru pulang dari sekolahnya. Baekhyun pun langsung memundurkan badannya. Kami terlihat sangat salah tingkah saat namdongsaeng memasuki rumah.

“wae?” tanya namdongsaeng saat melihat kami yang melihat ke arahnya dengan tatapan yang sedikit aneh.

“mengapa kalian melihat aku seperti itu?” tanyanya lagi.

“kalian seperti sudah berbuat mesum saja…” ucapnya membuat kami berdua kaget.

“ani…” jawab kami berdua bersamaan membuat namdongsaeng curiga.

“aish…” ucapnya pelan lalu meninggalkan kami berdua. Aku pun melihat sinis ke arah Baekhyun.

“mianhae~~” ucapnya pelan sambil tersenyum.

“gwaenchana~~ dia saja yang masuk ke rumah tidak tepat waktu.” Ucapku yang sebenarnya akupun senang Baekhyun oppa melakukan hal seperti tadi.

-Mingi POV end-

**

 

-Baekhyun POV-

Tidak terasa hari ini adalah hari dimana aku lahir. Semua orang merayakan hari ulang tahunku, termasuk fansku. Tapi………. Mingi…. Jung Mingi…. apa dia hanya mengucapkan selamat lewat telefon saja? Apa dia tidak akan mengunjungi dorm kami? Apa dia tega berbuat seperti ini padaku?

“hyung… apa aku boleh mengatakan hal itu di acara fansign nanti?” tanyaku pada Suho hyung leader grup kami.

“ne.. kau kan sudah mengatakannya di acara radio waktu itu, dan pihak SM sudah mengkonfirmasinya” jawabnya membuatku senang.

Tapi apa mungkin Mingi akan datang ke acara fansignku kali ini? Setelah masalah waktu itu dia tidak pernah berani untuk datang ke acara fansign kami. Bahkan datang ke dorm kami untuk merayakan ulang tahunku pun tidak.

“semuanya siap-siap untuk naik ke atas panggung ya!” ucap manajer kami menyuruh kami untuk naik ke atas panggung dalam acara fansign ini.

Acara fansignpun dimulai sangat meriah terlebih lagi karena semua fans menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Aku sangat senang dan terharu karena semua itu. mereka menyiapkan sesuatu yang special untukku. Aku benar-benar tidak bisa berkata apapun aku sangat senang dan terharu. Tapi tiba-tiba ada wartawan yang memberikan pertanyaan special padaku dan membuat semua orang melihat ke arahku.

“Baekhyun-ssi~ bukankah kau sudah memiliki pacar? Dimana ia sekarang? Apa dia merayakannya bersamamu? Apa kado yang ia berikan?” pertanyaannya bertubi-tubi.

Aku pun kaget karena tiba-tiba ia menanyakan hal seperti itu padaku.

“itu…..itu………… dia memberikan yang terbaik untukku…” jawabku tentu saja berbohong karena jelas dia hanya mengucapkan lewat telefon saja. Semua orang menganggukan kepalanya seakan percaya dengan jawabanku ini.

 

Satu jam pun berlalu acara fansign pun sudah usai, aku berniat untuk datang ke rumah Mingi tapi……. mengapa aku harus menghampirinya? Yang ulang tahun itu aku bukan dia, mengapa aku yang harus menghampirinya?

“Baekhyun-ah~ kau tidak akan pulang bersama kami?” tanya Suho hyung saat aku meminta mobil lain untuk mengantarku pulang.

“ne… aku akan mengunjungi tempat lain dahulu.” Jawabku lalu masuk ke dalam mobil yang berbeda. Selama diperjalanan aku hanya melihat handphoneku, tidak ada satupun pesan dari Mingi, dia tidak menanyakan fansignku, kabarku, dia tidak seperti biasanya… apa dia sedang dalam masalah?

‘drrttt ddrtttt’ tiba-tiba handphoneku bergetar.

“yeoboseyo~ chagiya kau kemana saja? Mengapa kau baru menelefonku hm?” tanyaku langsung tanpa basa basi saat aku lihat yang menelfonku itu Mingi.

“oppa~ ada sekelompok orang, mereka mengurungku di gudang oppa… aku takut aku tidak bisa keluar, disini sangat gelap aku takut oppa tolong aku… aku mohon~~” ucapnya terdengar sangat mengkhawatirkan.

‘apa mereka orang-orang yang tidak mneyukai hubungan kita?” tanyaku panik.

“molla” ucapnya singkat.

“kau berada di gudang mana?” tanyaku sangat khawatir.

“aku berada di gudang kosong di pertigaan jalan ke rumahku oppa… aku mohon tolong aku, aku bingung harus menelfon pada siapa… umma sedang tidak di rumah” ucapnya sambil menangis di telfon.

“Chagiya~ kau tunggu disana, kau tenang oke.. jangan matikan telfonmu aku akan terus menelfonmu” ucapku memang sangat panik saat itu.

“sinyal disini sangat jelek opp……” tiba-tiba telefon terputus, aish benar-benar membuatku khawatir. Aku pun menyuruh supirku untuk pergi ke gudang dekat rumah Mingi.

Aku sangat khawatir handphonenya sulit dihubungi, mungkin disana benar-benar sinyalnya sangat jelek.

Akhirnya akupun sampai di depan gudang itu, tidak ada satu orangpun diam disana. Akupun menggedor-menggedor pintu gudang itu.

“Mingi-ya~ kau disana? Mingi-ya~~” teriaku sambil terus menerus menggedor pintu itu. aku sebenarnya bingung bagaimana membuka pintu tersebut. Tapi tiba-tiba pintu tersebut terangkat sendirinya. Aku sangat kaget, akupun langsung masuk kedalam gudang yang memang sangat gelap itu.

“Mingi-ya~~~” ucapku pelan karena tidak bisa melihat apapun.

“saengil chukha hamnida~ saengil chukha hamnida~ saranghaneun Baekhyunie~~ saengil chukha hamnida~~” tiba-tiba seseorang membawa kue dengan lilin di atasnya dan menyanyikan lagu selamat ulangtahun untukku. Dan saat itu pun lampu gudang menyala. Disana sudah ada para member exo, manajerku juga kedua orang tuaku. Dan disana ada beberapa teman dari Mingi dan juga teman dari adik Mingi yang memang mereka sangat mengidolakanku.

“kau…. apa semua ini kau yang merencanakan?” tanyaku karena tidak bisa berkata apa-apa saat itu.

“ne…” jawabnya sambil tersenyum manis.

“apa kau tidak akan meniup lilinnya? Cepat tiup tanganku pegal memegang kue ini.” Ucapnya membuat semua orang disana tertawa.

“ne.. ne…” aku pun menutup mataku untuk berdoa, lalu akupun meniup lilin ulangtahunku.

“apa kau suka?” tanyanya sambil mengeluarkan puppy eyesnya.

“kau tidak pantas mengedipkan mata seperti itu… ne aku menyukainya sangat menyukainya..” ucapku lalu memeluk Mingi erat.

“gomawo chagiya~~” ucapku sambil mengelus rambutnya.

“aku punya hadiah special untukmu.” Ucapnya membuatku penasaran, akupun melepaskan pelukannku.

“apa itu?” tanyaku sangat antusias sekali. Iapun melihat kepada semua orang yang ada disana, semua orang yang ada disana pun membalikan badannya. Aku tidak mengerti mengapa mereka melakukan hal itu.

‘cup’ tiba-tiba ia mencium bibirku membuat aku kaget. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang mulai berani menciumku ini. Akupun langsung menariknya dan mencium bibirnya lebih lama. Namun tiba-tiba ucapan yang tidak mengenakan membuat ku melepas ciuman itu..

“aigoo nuna apa yang kau lakukan?” bentak adik Mingi. Semua orang pun langsung melihat ke arah kami berdua.

“kau bilang kau hanya mengecupnya, apa yang barusan aku lihat itu hanya kecupan ha? Itu bahkan bukan kecupan.” Ucap adiknya itu membuat kami berdua salah tingkah.

“aigoo~~~” ucap semua member menggodaku.

“ya!” kesal Mingi sambil memelototi adiknya itu. tingkahnya memang sangat lucu jika sedang salah tingkah seperti ini.Akupun merangkulnya dan semua orang tertawa melihat tingkah lucu Mingi dan adiknya itu.

Aku senang karena sekarang semua orang dapat menerima hubunganku dengan Mingi, kami berdua pun tidak usah menjalankan hubungan ini secara rahasia, tapi tetap kami harus hati-hati jika sedang berjalan bersama karena masih saja ada orang yang tidak setuju dengan hubungan kami ini.

 

END

2 comments on “Sssttttt…!!! Because, It’s a Secret!!

  • Tinggalkan komentar